1 I CQ Situs ini adalah situs yang tak asing lagi di telinga. Silahkan cek sendiri, kalian juga bisa berbicara langsung dengan orang Jepang yang ada, baik chat secara private ataupun umum. Silakan dicoba. :) 2. Pigg Ameba Situs ini juga sangat terkenal di Jepang. Yang pasti bisa chat-chat-an sama orang Jepang. Sebelumnya buat akun dulu DI SINI. Contents1. Pola Kalimat2. Penjelasan3. 1. Pembentukan Predikat dalam Anak Kalimat Sebelum “koto” atau “no”4. 2. Struktur Kalimat Koto dan No5. 3. Perbedaan Penggunaan antara Koto dan No6. 3-1. Situasi yang Hanya Dapat Menggunakan 3-1-1. Sebagai Predikat KB wa [ Anak Kalimat + koto ] 3-1-2. Pola kalimat “KK koto ga xxx” 3-1-3. KK yang berkaitan dengan percakapan atau pemikiran7. 3-2. Situasi yang Hanya Dapat Menggunakan 3-2-1. KK 3-2-2. KK yang aksinya langsung terjadi di 3-2-3. Sebagai Sintaksis [ Anak kalimat + no ] wa KB desu Pola Kalimat Anak Kalimat Bentuk Biasa + {こと/の} Anak Kalimat Bentuk Biasa + {koto/no} Anak Kalimat yang dinominakan oleh {koto/no} Penjelasan Kata benda “koto” dan partikel “no” dapat digunakan untuk mengubah sebuah kalimat menjadi seperti kata benda. Pada dasarnya, anak kalimat dalam bahasa Jepang tidak dapat langsung menjadi sebuah unsur seperti subjek, objek, atau keterangan dalam kalimat. Namun, jika anak kalimat tersebut dibubuhkan dengan “koto” atau “no”, anak kalimat tersebut klausa nomina dapat berperan seperti sebuah kata benda, dan dapat berfungsi sebagai subjek, objek, keterangan, atau topik dalam kalimat. Dengan kata lain, kata benda “koto” dan partikel “no” dapat menominakan anak kalimat, dan anak kalimat tersebut dapat diperlakukan sebagai kata benda dalam berbagai pola kalimat. Pada dasarnya, “koto” dan “no” sering dapat dipertukarkan satu dengan yang lain. Namun, kedua kata tersebut tidak selalu dapat dipertukarkan juga. Penggunaan dan perbedaan “koto” dan “no” dijelaskan sebagai berikut di bawah. 1. Pembentukan Predikat dalam Anak Kalimat Sebelum “koto” atau “no” Predikat di depan {koto/no} dalam anak kalimat berbentuk bentuk biasa meskipun predikat dalam kalimat pokok kalimat belakang berbentuk baik bentuk halus maupun biasa. KK 食たべる/食たべない/食たべた/食たべなかった + {こと/の} tabe-ru/tabe-nai/tabe-ta/tabe-nakatta + {koto/no} KS-i 暑あつい/暑あつくない/暑あつかった/暑あつくなかった + {こと/の} atsu-i/atsu-ku nai/atsu-katta/atsu-ku nakatta + {koto/no} KS-na 元気げんきな/元気げんきではない/元気げんきだった/元気げんきではなかった + {こと/の} genki na/genki dewa nai/genki datta/genki dewa nakatta + {koto/no} ★KB こと 休やすみだというatau 休やすみである*/休やすみではない/休やすみだった/休やすみではなかった + こと yasumi dato iuatau, yasumi dearu/ yasumi dewa nai/ yasumi datta/yasumi dewa nakatta + koto の 休やすみな*/休やすみではない/休やすみだった/休やすみではなかった + の yasumi na/ yasumi dewa nai/ yasumi datta/yasumi dewa nakatta + no, ~ *perhatikan perubahan bentuk KB positif & non-lampau. 2. Struktur Kalimat Koto dan No Predikat di depan {koto/no} dalam anak kalimat berbentuk bentuk biasa, dan subjek dalam anak kalimat ditunjukkan dengan partikel “ga” bukan “wa”. ☆KB sebagai Objek [ 彼女かのじょ ] を 知しっています。 [ Kanojo ] o shitte i-masu. Saya tahu [ dia♀ ]. ★Anak Kalimat KK sebagai Objek [ 彼女かのじょは結婚けっこんしました。] + を知しっています。 = [ Kanojo wa kekkon shi-mashita. ] + o shitte i-masu. = [ Dia sudah menikah ] + Saya tahu bahwa xxx. = ↓ [ 彼女かのじょが結婚けっこんした {こと/の} ] を知しっています。 [ Kanojo ga kekkon shita {koto/no} ] o shitte i-masu. Saya tahu [ dia sudah menikah ]. ★Anak Kalimat KS-i sebagai Objek [ 彼女かのじょがやさしい {こと/の} ] を知しっています。 [ Kanojo ga yasashi-i {koto/no} ] o shitte i-masu. Saya tahu [ dia ramah ]. ★Anak Kalimat KS-na sebagai Objek [ 彼女かのじょがまじめな {こと/の} ] を知しっています。 [ Kanojo ga majime na {koto/no} ] o shitte i-masu. Saya tahu [ dia jujur ]. ★Anak Kalimat KB sebagai Objek [ 彼女かのじょが 日本人にほんじんであること/日本人にほんじんなの ] を知しっています。 [ Kanojo ga {Nihon-jin dearu koto / Nihon-jin-na no} ] o shitte i-masu. Saya tahu [ dia adalah orang Jepang ]. Contoh Kalimat ★Anak Kalimat sebagai Subjek 昔むかしからここで働はたらく{こと/の}が 夢ゆめでした。 Mukashi kara koko de hataraku {koto/no} ga yume deshita. Sejak dulu, kerja di sini adalah mimpi saya. 学校がっこうで勉強べんきょうする{こと/の}が きみの仕事しごとです。 Gakkoo de benkyoo suru {koto/no} ga kimi no shigoto desu. Belajar di sekolah adalah pekerjaanmu. ★Anak Kalimat Sebagai Objek 日本にほんに行いかなかった{こと/の} を 後悔こうかいしています。 Nihon ni ika-nakatta {koto/no} o kookai shite i-masu. Saya menyesal saya tidak pergi ke Jepang. 彼女かのじょと結婚けっこんする{こと/の} を あきらめました。 Kanojo to kekkon suru {koto/no} o akirame-mashita. Saya sudah menyerah untuk menikah dengannya♀. ★Anak Kalimat Sebagai Keterangan 彼かれが外国がいこくの大学だいがくに行いく{こと/の} に 反対はんたいします。 Kare ga gaikoku no daigaku ni iku {koto/no} ni hantai shi-masu. Saya menentang dia♂ pergi belajar di luar negeri. 上司じょうしを説得せっとくする{こと/の} に 成功せいこうしました。 Jooshi o settoku suru {koto/no} ni seekoo shi-mashita. Saya berhasil membujuk atasan. ★Anak Kalimat Sebagai Topik 漢字かんじが難むずかしい{こと/の}は 知しっています。 Kanji ga muzukashi-i {koto/no} wa shitte i-masu. Saya tahu kanji itu susah. 彼女かのじょが {日本人にほんじんであること/日本人にほんじんなの} は、みんなが知しっています。 Kanojo ga {Nihon-jin dearu koto/Nihon-jin na no} wa minna ga shitte i-masu. Semua orang tahu dia adalah orang Jepang. 3. Perbedaan Penggunaan antara Koto dan No “Koto” dan “no” tidak selalu dapat dipertukarkan satu dengan yang lain, dan terdapat juga situasi yang harus menggunakan “koto”, atau pun “no” tergantung pada konteks kalimatnya. 3-1. Situasi yang Hanya Dapat Menggunakan Koto 3-1-1. Sebagai Predikat KB wa [ Anak Kalimat + koto ] desu. Jika anak kalimat ditempatkan pada predikat, maka anak kalimat tersebut harus dibubuhkan dengan “koto”. Pada dasarnya, pola kalimat ini adalah “KB1 wa KB2 desu KB1 adalah KB2”. 私わたしの趣味しゅみは、バドミントンをする{○こと/×の}です。 Watashi no shumi wa badominton o suru {○koto/×no} desu. Hobi saya adalah bermain bulu tangkis. 私わたしの夢ゆめは、アメリカ人じんのアーティストと結婚けっこんする{○こと/×の}です。 Watashi no yume wa Amerika-jin no aatisuto to kekkon suru {○koto/×no} desu. Mimpi saya adalah menikah dengan artis orang Amerika. 3-1-2. Pola kalimat “KK koto ga xxx” Penggunaan “koto” di bawah telah menjadi pola kalimat yang tetap. KK + koto ga dekiru dapat KK 彼かれはフランス語ごを話はなす{○こと/×の}が できます。 Kare wa Furansu-go o hanasu {○koto/×no} ga deki-masu. Dia♂ bisa berbicara dengan bahasa Prancis. KK + koto ga aru pernah KK 私わたしは日本にほんに行いった{○こと/×の}が ありません。 Watashi wa Nihon ni itta {○koto/×no} ga ari-masen. Saya tidak pernah pergi ke Jepang. KK + koto ni suru Memutuskan melakukan KK 来月らいげつ、日本にほんに行いく{○こと/×の}に しました。 Raigetsu, Nihon ni iku {○koto/×no} ni shi-mashita. Saya memutuskan akan pergi ke Jepang bulan depan. KK + koto ni naru Diputuskan melakukan KK 来年らいねん、仕事しごとでアメリカに行く{○こと/×の}に なりました。 Rainen, shigoto de Amerika ni iku {○koto/×no} ni nari-mashita. Sudah diputuskan bahwa saya akan pergi dinas ke Amerika. 3-1-3. KK yang berkaitan dengan percakapan atau pemikiran Jika kata kerja dalam kalimat pokok predikat yang paling belakang merupakan kata kerja yang berkaitan dengan percakapan atau pemikiran, anak kalimat tersebut cenderung dibubuhkan dengan “koto”. Contoh kata kerja jenis ini sebagai berikut di bawah. 話はなすhanasu berbicara、発表はっぴょうするhappyoo suru、伝つたえるtsutaeru、約束やくそくするyakusoku suru、教おしえるoshieru、知しらせるshiraseru、命令めいれいするmeeree suru、頼たのむtanomu、要求ようきゅうするyookyuu suru、祈いのるinoru、考かんがえるkangaeru、信しんじじるshinjiru、疑うたがうutagau、理解りかいするrikaisuru、反省はんせいするhansee suru, dll 明日あすの会議かいぎが中止ちゅうしになった{○こと/△の}を 社員しゃいんに伝つたえてください。 Asu no kaigi ga chuushi ni natta {○koto/△no} o shain ni tsutaete kudasai. Tolong sampaikan kepada para karyawan bahwa rapat besok dibatalkan. シンタさんには恋人こいびとがいる{○こと/△の}を ケンさんに教おしえてあげました。 Sinta-san ni-wa koibito ga iru {○koto/△no} o Ken-san ni oshiete age-mashita. Saya memberi tahu Ken bahwa Sinta sudah punyai pacar. 来週らいしゅうまでに借金しゃっきんを返かえす{○こと/△の}を 約束やくそくしました。 Raishuu made ni shakkin o kaesu {○koto/△no} o yakusoku shi-masu. Saya berjanji akan melunasi utang paling lambat minggu depan. 将来しょうらい、バリ島とうに住すむ{○こと/△の}を 考かんがえています。 Shoorai, Bali-too ni sumu {○koto/△no} o kangaete i-masu. Saya sedang berpikir bahwa saya akan tinggal di Bali pada masa depan. 3-2. Situasi yang Hanya Dapat Menggunakan No 3-2-1. KK Pancaindra Jika, kata kerja dalam kalimat pokok predikat yang paling belakang merupakan kata kerja yang berkaitan dengan pancaindra seperti 見みるmiru melihat, 見みえるmieru terlihat, 聞きくkiku mendengar, 聞きこえるkikoeru terdengar, 感かんじるkanjiru merasa, 見物けんぶつするkenbutsu-suru bertamasya melihat-lihat objek, dsb, maka anak kalimat tersebut harus dibubuhkan dengan “no”. Pada umumnya, aksi melalui pancaindra dirasakan di tempat secara langsung. スリが財布さいふを盗ぬすんだ{×こと/○の}を 見みました。 Suri ga saifu o nusunda {×koto/○no} o mi-mashita. Saya melihat pencopet mencuri dompet. コオロギが鳴ないている{×こと/○の}が 聞きこえます。 Koorogi ga naite iru {×koto/○no} ga kikoe-masu. Terdengar suara jangkrik yang berbunyi. 地震じしんで地面じめんが揺ゆれている{×こと/○の}を 感かんじました。 Jishin de jimen ga yurete iru {×koto/○no} o kanji-mashita. Saya merasa bumi bergoyang karena gempa bumi. 3-2-2. KK yang aksinya langsung terjadi di tempat Jika kata kerja dalam kalimat pokok predikat yang paling belakang menunjukkan aksi yang terjadi di tempat secara langsung seperti 待まつmatsu menunggu, 手伝てつだうtetsudau membantu, 助たすけけるtasukeru menolong, 急いそぐisogu bergegas, 遅おくれるokureru terlambat, 止とめるtomeru menghentikan, 邪魔じゃまするjama suru mengganggu, dll, maka anak kalimat tersebut cenderung dibubuhkan dengan “no”. ケンさんが来くる{△こと/○の}を 待まっています。 Ken-san ga kuru {△koto/○no} o matte i-masu. Saya menunggu Ken datang. 母ははが花はなに水みずをやる{△こと/○の}を 手伝てつだいました。 Haha ga hana ni mizu o yaru {△koto/○no} o tetsudai-mashita. Saya membantu ibu saya menyiram bunga. 会社かいしゃに着つく{△こと/○の}が 遅おくれました。 Kaisha ni tsuku {△koto/○no} ga okure-mashita. Saya terlambat tiba di kantor. 彼かれは、彼女かのじょがケンさんと結婚けっこんする{△こと/○の}を 邪魔じゃましました。 Kare wa kanojo ga Ken-san to kekkon suru {△koto/○no} o jama shi-mashita. Dia♂ mengganggu pernikahannya♀ dengan Ken. 3-2-3. Sebagai Sintaksis [ Anak kalimat + no ] wa KB desu Pola kalimat Anak KalimatBentuk BiasaのはKBです Anak Kalimat Bentuk Biasano wa KB desu Apa yang dijelaskan dalam anak kalimat adalah KB Penjelasan Jika anak kalimat diletakkan di bagian depan kalimat tempat topik dalam pola kalimat “KB1topik wa KB2 desu”, maka predikat dalam anak kalimat tersebut harus dibubuhkan dengan partikel “no”, dan anak kalimat tersebut ditunjukkan dengan penanda topik “wa”. Pola kalimat ini digunakan untuk menyoroti kata benda yang diterangkan oleh topik anak kalimat sebagai predikat utama. Contoh デウィさんは昨日きのう、バッソを食たべました。 Dewi-san wa kinoo bakso o tabe-mashita. Dewi makan bakso kemarin. ★→Menyoroti “Dewi-san” 昨日きのう、バッソを食たべた{×こと/○の}は、デウィさんです。 Kinoo bakso o tabeta {×koto/○no} wa Dewi-san desu. Yang makan bakso kemarin adalah Dewi. ★→ Menyoroti “bakso” デウィさんが昨日きのう食たべた{×こと/○の}は、バッソです。 Dewi-san ga kinoo tabeta {×koto/○no} wa bakso desu. Yang dimakan Dewi kemarin adalah bakso. ★→ Menyoroti “kinoo” デウィさんがバッソを食たべた{×こと/○の}は、昨日きのうです。 Dewi-san ga bakso o tabeta {×koto/○no} wa kinoo desu. Waktu Dewi makan bakso adalah kemarin. orinpikkuolympic Olimpide kin-medarumedal medali emas
Akuingin nikah sama orang Jepang dan tinggal di Jepang selamanya. Kepo Jepang adalah website yang berisi konten-konten yang bisa membantu mempelajari bahasa Jepang mulai dari percakapan sehari-hari sampai tips ujian JLPT, selain itu blog ini juga berisi informasi bermanfaat seputar kuliah di universitas Jepang dan bagaimana hidup di Jepang
Penggunaan partikel dalam bahasa Jepang adalah salah satu tantangan dalam belajar bahasa Jepang yang bisa bikin pembelajarnya kejang-kejang. Ya jenisnya banyak, penggunaannya mirip-mirip pula! Oke, kali ini WeXpats akan bantu kamu untuk membedakan jenis partikel dalam bahasa Jepang. Setelah paham partikel bahasa Jepang, dijamin bikin kalimat bukan lagi hal sulit! Daftar Isi Pengertian Partikel Bahasa Jepang (助詞) Partikel Bahasa Jepang Wa(は) Partikel Bahasa Jepang Ga(が) Partikel Bahasa Jepang No(の) Partikel Bahasa Jepang Wo(を) Pengertian Partikel Bahasa Jepang (助詞) Partikel atau Joshi (助詞)adalah satu bagian dari grammar bahasa Jepang yang tidak bisa disepelekan penggunaannya. Setiap partikel memiliki pengertian dan penekanan yang berbeda. Saking banyaknya jenis partikel dalam bahasa Jepang, terkadang bikin pusing. Untuk mempermudah penggunaannya, beberapa ahli bahasa mengelompokkan penggunaan partikel bahasa Jepang. Meskipun pengelompokannya berbeda tergantung ahli bahasanya, secara garis besar partikel atau joshi dibagi menjadi beberapa bagian berikut Partikel penanda kejadian kaku-joshi・格助詞)➝ ga, no, ni, wo, he, de, to, kara, yori Partikel penanda kesejajaran heiritsu-joshi・並立助詞)➝ no, ka, ya, ni, to, yara, dano, nari Partikel akhir kalimat shuu-joshi・終助詞 ➝ no, ka, ya, na, wa, tomo, kashira, kamo, zo Partikel interjeksi kantou-joshi・間投助詞)➝ sa, ne, yo Partikel adverbia fuku-joshi・副助詞)➝ made, dake, hodo, kurai, bakari, nari, yara, nado Partikel pengikat kakari-joshi・係助詞)➝ wa, mo, demo, shika, koso, sae, dani Partikel konjungsi setsuzoku-joshi・接続助詞)➝ ya, ga, te, ba, noni, node, kara, tokoroga, keredemo, tsutsu, shite Karena ada sebanyak ini, di part 1, WeXpats akan menjelaskan tentang partikel-partikel dasar yang paling sering digunakan dalam kalimat standar. Artikel Pilihan Partikel Bahasa Jepang Wa(は) Patikel “wa” biasa ditulis dengan hiragana HA(は)memiliki beberapa fungsi sebagai partikel. Wa memberi tahu topik kalimat, atau bagian dari kalimat dan paragraf. Mari kita lihat penggunaannya sebagai berikut! 1.Wa sebagai penanda subjek atau topik kalimat 私はインドネシア人です。 watashi wa Indonesia jin desu = Saya adalah orang Indonesia Di sini ditunjukkan bahwa yang orang Indonesia adalah saya. Dari sini ada kemungkinan untuk melanjutkan pembicaraan tentang saya. 2.Wa sebagai penegasan Coba bedakan dua kalimat berikut ご飯を食べました。 Gohan wo tabemashita = Saya sudah makan nasi ご飯は食べました。 Gohan wa tabemashita = Saya sudah makan nasi Arti kalimatnya sama, hanya saja yang satu menggunakan partikel “wo”, yang satu menggunakan partikel “wa”. Kalimat pertama hanya sekadar menginformasikan kepada lawan bicara bahwa saya sudah makan. Kalimat yang menggunakan “wa” lebih menekankan “kalau nasi sih, saya sudah makan” tapi mungkin kalau cemilan belum makan. 3.Wa sebagai penanda hal yang kontras コーヒーは好きですが、お茶は好きではありません。 Koohii wa suki desu ga, ocha wa suki dewa arimasen = saya suka kopi, tapi tidak suka teh. このお店のケーキは美味しいですが、パンは不味いです。 Kono omise no keeki wa oishii desu ga, pan wa mazui desu = Kue di toko ini enak, tapi rotinya hambar. Partikel Bahasa Jepang Ga(が) Banyak orang kebingungan untuk membedakan penggunaan wa dan ga. Penggunaan kedua partikel ini memang sangat tricky. Ga lebih sering digunakan untuk menunjukkan siapa/apa tokoh utama dalam kalimat tersebut. 1.Ga sebagai penanda subjek dari kalimat intransitif kalimat yang tidak membutuhkan objek 桜が咲いた(Sakura ga saita = Bunga sakura mekar 雨が降る(Ame ga furu = Hujan akan turun 2.Ga sebagai penunjuk keberadaan Ada dua pola untuk menunjukkan keberadaan sesuatu. Gunakan ~ga arimasu ~があります) untuk menunjukkan keberadaan benda mati, dan ~ga imasu ~がいます)untuk keberadaan makhluk hidup. 机の上に本があります。(Tsukue no ue ni hon ga arimasu = Ada buku di atas meja 教室に先生がいます。 Kyoushitsu ni sensei ga imasu = Ada guru di kelas Penggunaan ga sebelum arimasu/imasu sudah menjadi “paket” yang tidak bisa dipisahkan. 3.Ga sebagai penegasan この飴が美味しいです!(Kono ame ga oishii desu! = Permen ini enak! Yang ditegaskan di sini adalah permen. Permen ini paling enak di antara yang lain. 4.Ga sebagai kata ganti subjek kalimat tanya 何が甘いですか。Nani ga amai desuka = apa yang manis? どこがいたいですか。(Doko ga itai desuka = di mana yang sakit? Partikel Bahasa Jepang No(の) Partikel no secara umum adalah partikel yang menunjukkan kepemilikan. Tapi ternyata tidak hanya kepemilikan, no bisa berubah fungsi tergantung posisi dan kata-kata yang melekat pada partikel ini. 1.No sebagai penunjuk kepemilikan 私の彼氏(Watashi no kareshi = pacar saya 先生の鞄 Sensei no kaban = tas milik sensei あなたの笑顔 Anata no egao = senyumanmu 2.No sebagai perangkai dua kata benda. Dengan penggunaan ini, kata benda pertama menjelaskan atau melengkapi kata benda setelahnya. Contohnya 先生です → Guru. Ketika ingin melengkapi informasi, dia guru apa? 数学の先生(Suugaku no sensei = Guru matematika 夏です ➝ Musim panas. Kita ingin lebih tau informasinya musim panas di mana? 日本の夏(Nihon no natsu = Musim panas Jepang 3.No sebagai penunjuk posisi 椅子の下(Isu no shita = di bawah kursi 私の前(Watashi no mae = di depan saya 鞄の中(Kaban no naka = di dalam tas 4.No di akhir kalimat kasual sebagai penekanan 昨日カレーを食べたの!(Kinou karee wo tabeta no = Kemarin aku makan sushi, loh! そうなの!(Sounano = iya gitu loh! 試験が難しかったの。Shiken ga muzukashikatta no = Ujiannya susah banget deh Biasanya penggunaan no di akhir kalimat mengimplikasikan bahwa si pembicara mengharapkan respon dari lawan bicaranya. Partikel Bahasa Jepang Wo(を) Partikel wo ditulis dengan huruf を dalam hiragana. Tapi saat diucapkan secara lisan, cukup membacanya seperti kamu mengucapkan huruf alfabet o. Wo juga punya beberapa kegunaan meskipun secara umum Wo menerangkan objek dari kata kerja dalam satu kalimat atau frasa. 1.Wo sebagai penunjuk objek 音楽を聞きます Ongaku wo kikimasu = mendengarkan musik バナナを食べます(Banana wo tabemasu = makan pisang 手紙を書きます(Tegami wo kakimasu = menulis surat 2.Wo sebagai penanda lokasi kata kerja intransitif kata kerja yang tidak membutuhkan objek 高校を卒業します(koukou wo sotsugyou shimasu = lulus dari SMA 家を出ます Ie wo demasu = keluar rumah Di sini ada contoh kalimat yang menarik 公園で散歩します(Kouen de sanpo shimasu = jalan-jalan di taman 公園を散歩します(Kouen wo sanpo shimasu = jalan-jalan di taman Artinya dalam bahasa Indonesia sama-sama “jalan-jalan di taman”. Tapi kok penggunaan partikelnya beda? Ternyata beda penggunaan partikel ini juga berpengaruh pada suasana kalimatnya. Kouen DE sanpo suru → menunjukkan kegiatan berjalan-jalan hanya di taman tersebut Kouen WO sanpo suru → menunjukkan kegiatan berjalan-jalan dari tempat tujuan menuju taman. Atau ada suasana taman ini tidak terlalu besar sehingga berjalan-jalan di sini bisa juga diterjemahkan sebagai “mengitari” taman. 3.Wo sebagai penanda pekerjaan atau jabatan Sebenarnya penggunaan ~desu pun sudah cukup untuk menyatakan apa pekerjaanmu. Tapi menggunakan kalimat yang lebih advance akan membuat tabungan kosakata dan penggunaan grammar berkembang. Contoh dari perbedaanya 母は弁護士です。Haha wa bengoushi desu = Ibu saya adalah seorang pengacara 母は弁護士をしています。 Haha wa bengoushi wo shitemasu = Ibu saya bekerja/berprofesi sebagai pengacara 姉はデザイナーです。Ane wa dezainaa desu = Kakak perempuan saya adalah seorang designer. 姉はデザイナーをしています。 Ane wa dezainaa wo shiteimasu = Kakak perempuan saya bekerja/berprofesi sebagai designer. Gimana? Sudah dapat gambaran garis besarnya tentang penggunaan keempat partikel di atas? Di pembahasan partikel part 2, WeXpats akan menjelaskan partikel-partikel yang digunakan untuk menunjukkan arah, tujuan, dan partikel yang bisa digunakan untuk menggabungkan kalimat. Selamat belajar! Baca juga:Wasei Eigo Lucunya Bahasa Inggris Hasil Buatan Orang Jepang
Nibuihito wa aite no henka ni kidzukanai Orang yang ngga peka ngga bakal sadar sama perubahan orang lain 【Kuat】kata sifat dalam bahasa jepang. kuat→強い(tsuyoi) hiragana:つよい; kanji :強い; katakana:ツヨイ; 強い選手ほど礼儀が正しい Tsuyoi senshu do reigi ga tadashii Semakin kuat pemain, semakin sopan
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 011131 UTC Host Error What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7f2dce2c29b920 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
7 Kata Mutiara Bahasa Jepang Ketujuh. 他の人が話すときは、完全に聴きなさい。 ほとんどの人は聞いていない. Hokanohito ga hanasu toki wa, kanzen ni kiki nasai. Hotondo no hito wa kiite inai. Ketika orang lain berbicara, dengarkan sepenuhnya. Kebanyakan orang tidak mau mendengar

Doesn’t he remind you of Jae Joong? I think it’s the lips… Guys, meet Ken, Jin’s friend who works in the kitchen of the same hospital. Kidding! The fact he’s time-traveling. Similar to Jin, he uses a pointed object as his means for survival. Jin might be high and honored with his scalpel in hand, but one can’t go far without food. Our time-traveling chef, Ken Yuta Tamamori, has his own Katana made by a friend he meets during the chaotic period. So what do I mean by he’s worst off than Jin? At least Jin has his memory intact, this pitiful boy does not possess any scrap of information about himself – who he is, and why he’s time-slipped. Even the name Ken comes from the mouth of an old man, who apparently time-traveled with him but dies in the first 5 minutes of episode 1. Episode 1 felt very random because we are not given any character background on our main character, Ken, while he’s shoved into sequences of scenes all hour long so I can understand. He simply opens his eyes and finds himself literally in the middle of a battle. After the old man who saved him dies, Ken falls off a cliff and chances upon a cross-dressed female, Natsu Mirai Shida. She calls herself a guy in order to pursue her dream profession – being the top blacksmith. Out of the kindness of her heart, she brings him home and takes in his ridiculous story. They are soon joined by Hideyoshi Toyotomi Gori, a warrior during the Sengoku period Warring States Period. The man demands food and Ken whips out several dishes made from the eel caught earlier in his pants funny scene. Impressed with the boy’s cooking, Toyotomi pleads with his lord, the brutal and ingenious initiator of the unification of Japan during the Sengoku period, Oda Nobunaga Mitsuhiro Oikawa. Suspicious of the boy’s background, Nobunaga locks Ken up in prison, where he meets a strange man of eloquent mysteries. Not before long, Nobunaga assigns a project to Ken and he easily wins the challenge, becoming Nobunaga’s personal chef, in charge of sprinkling new dishes for him every day. In the final two minutes of episode 1, we find out that the strange man who wanders around prison is Mitsuhide Akechi Goro Inagaki, the man who was responsible for the death of Nobunaga. Kap A Saw this drama on and decided to give it a try. Even though time-travel has been done to death already in Korea last year, this one is refreshing. Watching this makes me realize how cuisine changes through the course of history too. FOOD PORN, I hear some say. I’m hungry. AGAIN! I must say, I wasn’t captivated until the last few minutes when it’s revealed who the mysterious man was and his direct participation in betraying and killing Nobunaga. Note I’m not a history person so please kindly correct if I misinformed. It’s also interesting to note that he’s one of the first to believe in Ken’s story, that he’s a time-traveler. Their interaction tells you that Akechi’s a keen observer, someone Ken should keep a distance from, and also someone to stay close to, just in case. This also made me question why Ken’s identity is being veiled from us. Perhaps, he’s blood-related to Akechi descendents?. If written carefully, this would provide rich character conflicts down the line and up the stakes. I do hope it is so! So far, the cast is doing great, with the exception of the male lead. I find him quite stiff. The actor portraying Nobunaga also looks too comical, I don’t find his presence threatening enough as a powerful leader, although he looks fierce when he’s not bobbling his head. The girl who plays Natsu, while not a looker, is definitely adorable, and I love how she’s so brave in her conviction. I really want to see a little somethingsomething happening between her and Ken. C’mon, drama, don’t be stingy with me. Sprinkle some love in the kitchen, yea? Not a must watch for now but definitely watchable!

wa" dan "no" merupakan 2 partikel dalam bahasa Jepang yang memiliki arti berbeda. "wa" merupakan sebuah partikel yang digunakan untuk menjelaskan subjek. Sedangkan "no" merupakan partikel yang memiliki kepemilikan atau kepunyaan. Sampai sini paham ya bedanya? jadi, jika diartikan "kimi wa" misalnya dalam kalimat Di Kala Rasa Cinta Timbul saat Melakukan Perjalanan Apakah Anda pernah merasakan sesuatu terhadap pegawai toko yang ramah atau orang yang membantu Anda saat tersesat di jalan? Apakah Anda pernah merasa tertarik atau jatuh cinta pada orang yang Anda temui saat sedang melakukan perjalanan? Apakah Anda ingin mengutarakan perasaan Anda pada orang-orang tersebut, tapi tidak tahu bagaimana caranya? Jangan cemas! Kali ini MATCHA akan membahas 15 ungkapan bahasa Jepang yang biasa digunakan orang Jepang saat ingin mengutarakan perasaan mereka terrhadap orang-orang tersebut. Yuk, simak artikel ini! ※Untuk lebih memahami tentang pelafalan ungkapan yang ada di dalam tanda [ ], silakan cek artikel "Rangkuman Singkat Kunci untuk Belajar Bahasa Jepang" Saat Ingin Tahu Tentang Lawan Bicara 1. Namae wa nandesuka? Dilafalkan [namaewa nandeska] Artinya "siapa nama Anda?" Ungkapan ini digunakan saat Anda ingin menanyakan nama lawan bicara Anda. 2. Koibito wa imasuka? Dilafalkan [koibitowa imaska] Artinya "apakah Anda mempunyai kekasih/pacar? " Saat ada orang yang membuat Anda merasa tertarik, tentunya Anda ingin memastikan apakah orang tersebut sudah mempunyai kekasih atau belum, bukan? Di saat seperti itu, silakan gunakan ungkapan ini. Kemudian, jika ada yang menggunakan ungkapan ini kepada Anda, Anda bisa menjawabnya seperti berikut ini Watashi wa imasen. Dilafalkan [watashiwa imasen] Artinya "saya tidak punya kekasih" Watashi wa imasu Dilafalkan [watashiwa imas] Artinya "saya punya kekasih" oshiete kudasai. Dilafalkan [〇〇 oshiete kudasai] Artinya "tolong beritahu 〇〇 Anda." Masukkan nomor telepon, alamat email, atau akun media sosial pada tanda 〇〇. Contoh Denwa bango oshiete kudasai. Dilafalkan [denwabango oshiete kudasai] Artinya "tolong beritahu saya nomor telepon Anda" Saat Ingin Memuji atau Membuat Senang Lawan Bicara 4. Sutekina namae desune. Dilafalkan [sutekina namaedesne] Artinya "benar-benar nama yang indah, ya!" Setelah lawan bicara memberitahu namanya, Anda bisa menggunakan ungkapan ini untuk memuji namanya. 5. Kyo no fuku, kawaii desune. Dilafalkan [kyonofuku kawaidesne] Artinya "pakaian Anda hari ini benar-benar imut!" Ungkapan ini biasa digunakan untuk memuji penampilan seorang wanita. Saat ingin memuji penampilan seorang pria, Anda bisa menggunakan ungkapan berikut Kyo no fuku, kakkoi desune Dilafalkan [kyonofuku kakkoidesne] Artinya "pakaian Anda hari ini benar-benar keren!" 6. Sugoku niau! Dilafalkan [sugoku niau] Artinya "pas sekali!" Gunakan ungkapan ini saat Anda ingin memuji gaya rambut atau pakaian lawan bicara. Ungkapan ini bisa digunakan untuk pria maupun wanita. 7. Anata ni purezento desu. [anatani purezentodes] Artinya "ini hadiah untuk Anda" Gunakan ungkapan ini saat Anda memberikan hadiah ulang tahun atau hadiah kejutan pada lawan bicara. Saat Ingin Mengajak Kencan 8. Shanpo ni ikimasenka? Dilafalkan [sanponi ikimasenka] Artinya "maukah Anda jalan-jalan bersama saya?" Agar bisa menghabiskan waktu berduaan, bagaimana jika Anda mengajak pujaan hati Anda untuk jalan-jalan bersama? MATCHA menyarankan untuk berjalan-jalan melihat sakura saat musim semi atau momiji saat musim gugur. 9. Isshoni gohan ikimasenka? Dilafalkan [isshoni gohan ikimasenka] Artinya "maukah Anda makan bersama saya?" Gunakan ungkapan ini saat Anda ingin mengajak makan bersama pujaan hati Anda. Anda bisa makan di restoran yang terletak di gedung tinggi sembari melihat pemandangan malam. Menikmati sushi atau makanan Jepang lainnya sambil membicarakan budaya Jepang juga merupakan ide yang bagus. Silakan nikmati waktu makan bersama Anda. 10. Kyo wa tanoshikatta desu! Mata asobitai na. Dilafalkan [kyowa tanoshikattades. mata asobitaina] Artinya "Hari ini sangat menyenangkan! Ayo pergi bersama lagi suatu hari nanti!" Setelah selesai berjalan-jalan atau makan, gunakan ungkapan ini untuk menyampaikan kesan Anda mengenai acara hari ini. Jika masih ada tempat lain yang ingin Anda datangi bersama, gunakan ungkapan berikut ini kondo, 〇〇 ni ikitai desu. Dilafalkan [kondo 〇〇ni ikitaides] Artinya "lain kali, ayo pergi ke 〇〇" Saat Ingin Mengungkapkan Rasa Suka 11. Suki desu. Dilafalkan [sukides] Artinya "saya menyukai Anda" Ungkapan ini digunakan saat ingin mengungkapkan perasaan suka yang Anda miliki terhadap lawan bicara. 12. Tsukiatte kudasai. Dilafalkan [tsukiattekudasai] Artinya "maukah Anda menjadi kekasih saya?" Gunakan ungkapan ini saat Anda mengungkapkan perasaan dan ingin menjadikan lawan bicara sebagai kekasih Anda. 13. Hitomebore shimashita. Dilafalkan [hitomebore shimasita] Artinya "saya jatuh cinta sejak pandangan pertama" Anda bisa menggunakan ungkapan ini untuk menyampaikan bahwa Anda telah jatuh cinta pada lawan bicara sejak pertama kali bertemu. 14. Zutto isshoni itai desu. Dilafalkan [zutto isshoni itaides] Artinya "saya ingin selalu bersama Anda" Gunakan ungkapan ini untuk menyampaikan perasaan Anda pada lawan bicara bahwa Anda ingin selalu berada di sisinya. 15. Anata wo shiawaseni shitai desu. Dilafalkan [anatawo shiawaseni shitaides] Artinya "saya ingin membahagiakan Anda" Ungkapan ini digunakan saat Anda ingin melamar pujaan hati Anda. Latihan 1. Namae wa nandesuka? [namaewa nandeska] 2. Koibito wa imasuka? [koibitowa imaska] 3. Denwa bango oshiete kudasai. [denwabango oshiete kudasai] 4. Sutekina namae desune. [sutekina namaedesne] 5. Kyo no fuku, kawaii desune. [kyonofuku kawaidesne] 6. Sugoku niau! [sugoku niau] 7. Anata ni purezento desu. [anatani purezentodes] 8. Shanpo ni ikimasenka? [sanponi ikimasenka] 9. Isshoni gohan ikimasenka? [isshoni gohan ikimasenka] 10. Kyo wa tanoshikatta desu! Mata asobitai na. [kyowa tanoshikattades. mata asobitaina] 11. Suki desu. [sukides] 12. Tsukiatte kudasai. [tsukiattekudasai] 13. Hitomebore shimashita. [hitomebore shimasita] 14. Zutto isshoni itai desu. [zutto isshoni itaides] 15. Anato wo shiawaseni shitai desu. [anatawo shiawaseni shitaides] Tunggu apa lagi? Ayo praktekkan ungkapan-ungkapan di artikel ini pada orang yang Anda sukai! Artikel terkait G3NJOTIBU T1R1 BONUS G3NJOT P3MB4NTU ,NTT137 | Watch Now Japan movie - Hit Movie part 15 ,film semi jepang no sensor ,japanese wik wik // mertua bejat ,Ceri
Cara membuat kalimat negatif Pelajaran 4 Mari saya jelaskan ini dengan sebuah kalimat, "Saya adalah orang Jepang." "Saya" adalah WATASHI, dan "orang Jepang" adalah NIHON-JIN. Jadi, kalimat "Saya adalah orang Jepang" adalah WATASHI WA NIHON-JIN DESU. Untuk membuat kalimat negatif dari kalimat yang berakhir dengan DESU, kita mengubah DESU menjadi DEWA ARIMASEN. Jadi, kalimat, "Saya bukan orang Jepang" adalah WATASHI WA NIHON-JIN DEWA ARIMASEN. Dalam kalimat ini, jika Anda mengubah DEWA menjadi JA, Anda terdengar lebih informal. Jadi, "Saya bukan orang Jepang," NIHON-JIN DEWA ARIMASEN menjadi NIHON-JIN JA ARIMASEN.
BsqZ. 72 138 334 223 496 436 239 295 215

no wa orang jepang